Minggu, 24 November 2013

When He Loves Another Girl

5 minggu setelah kamu pergi.

Akan ku ceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan mengikhlaskan. Aku gapernah sesedih ini. Ga ngerti sebenernya aku ini bodoh atau apa. Sebentar lagi kamu pasti bilang bahwa sikap dan ceritaku ini berlebihan.

Aku masih bisa ngeliat kamu di acara pensi itu. Ngeliat kamu dari mulai aku sampai di sekolah sampai aku pulang karena acara telah selesai. Dari mulai pagi kamu masih pake flanel sampai ganti pake baju panitia warna merah dan pake topi yang aku gatau itu punya siapa dan gambar apa sebenernya. Kayaknya sih itu gambar mata bebek atau mata yang sama kayak yang kamu gambar di kartu ucapan satu tahunan dulu ._.
Malam aku liat kamu berdiri di tengah kerumunan changcut rangers jadi petugas keamanan sampai ngeliat kamu duduk di pager pembatas sambil joget2 kayak orang step ketika changcuters manggung -__-
Aku seneng disana. Ngelepasin semua yang aku pikirin. Walaupun aku tau setelah acara itu selesai akan ada yg berubah......
Dan ternyata mimpi buruk itu menjadi kenyataan. Tepat 1 bulan setelah kamu ninggalin aku. Malam itu aku iseng ngebuka handphone melihat timeline twitter. Membuka profile kamu. Dan........................................
seketika hening. semua berhenti. bahkan aku ga yakin kalau aku bernafas saat itu. aku diam menatap layar handphone. diam melihat ada nama disana walaupun tidak jelas tapi aku ngerti. iya disana.... di bio kamu. cuma satu kata yang aku rasa yaitu s-e-s-e-k. aku coba buat mensugestikan air mata agar tidak keluar. Dan berhasil. Iya berhasil untuk beberapa menit setelah itu...... banjir.
Sekarang nama itu diperjelas ditambah dengan header picture yang kamu ubah. Rasanya tanah longsor terjadi dari dalam sini. Bahkan di saat aku nulis ini kamu udah ngubah avatar kamu -__- *die*
Tapi yang lebih menyakitkan dari semua itu adalah ketika aku tau bahwa favorite kamu berkurang drastis. Dari 42 sisa 6. Iya kamu menghapusnya. Dan saat itu aku benar2 merasa dihapus. Gabisa berkata apa2 lagi. Runtuh semuanya. Ada kiamat kecil disana. Di hati yang sudah kamu dihapus. Kutarik napas berkali-kali berkata semua akan baik-baik saja. Namun kenyataannya.... ah sudahlah aku ga munafik. Kubuka line dan ku ketik namamu. Tentu saja sudah ada nama wanita itu di statusmu yang skrg berganti menjadi sebuah angka. Tanggal jadian kalian. Maybe his best days will be some of my worst. Mungkin kamu bingung mengapa dp line aku masih foto kita (itu kalau kamu masih memperhatikan). Bukan ingin menunjukkan ke-tidak-rela-an aku tapi karena memang itu gabisa keganti gatau kenapa :'

5 minggu harusnya waktu yang cukup untuk tidak mengingatmu lagi apalagi aku tau kamu sudah mengingat yang lainnya dan merasa senang selama seminggu ini. Tapi melupakan bukanlah hal yang mudah. Merelakan yang pernah ada menjadi tidak ada adalah kerumitan yang belum tentu kamu tau rasanya. Ikhlas itu sulit, pahit, sakit. Tapi aku masih bertanya-tanya dalam hati mengapa semua berakhir sesakit ini? kalau dipikir jahat "bisa ya kamu ngehempasin 18 bulan kita dalam waktu beberapa hari ngelupain semuanya dan siap bahkan udah punya yang baru." tapi kalo dipikir realistis "namanya juga cowok". Kalau dirasain, ini namanya kelewat sakit. Bukan hal yang gampang mematikan perasaan pada seseorang yang bisa kita temui tiap hari. Perubahan yg begitu cepat membuat aku sulit menerima bahwa kita tak lagi sama. Sulit menerima bahwa kamu sekarang telah bersamanya. Melupakan aku. Melupakan kita. Namun bagaimanapun keadaannya aku harus terima bukan? Aku bukan Tuhan yang bisa merubah keadaan. Aku juga bukan malaikat yang selalu langsung menerima keajaiban. Aku hanyalah seorang wanita yang pernah kamu sayang yang sekarang menjadi kenangan. Itu pun kalau kenangannya belum kamu buang.........
Kamu bisa dengan mudah melupakan segalanya. Kebersamaanmu dengannya cukup menjawab semuanya. Aku bukanlah sosok yang kamu harapkan. Aku bukanlah sosok yang kamu inginkan. Aku yang kata kamu ga pernah menghargai semua usaha kamu yang membuat akhirnya kamu ninggalin aku. Aku terima walau itu sebenarnya salah. Menyakitkan jika mengingat dulu keberadaanku ga pernah kamu anggap walaupun aku selalu hadir dalam tatapanmu. Sekarang? ada bayangan orang lain disana. Setiap hari aku mencoba menerima kenyataan dan perubahan. Meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi ketika melihatmu dengannya....... ada luka tergores lagi. Lagi dan lagi aku harus menahan rentetan gempuran patahan disini. Menahan air mata yang mendesak keluar ke pipi. Aku masih ingat kamu pernah bilang kalau aku adalah cewek paling kuat dan sabar setelah Ibu kamu. Semoga perkataan kamu benar ya, semoga semua kesabaran dan kuatnya aku berfungsi saat ini. Aku gamau dibilang merusak kebahagiaan orang. Kebahagiaan kamu lebih tepatnya.

Bisakah kamu bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihatmu dengannya?
Bisakah kamu bayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baik-baik saja?
Aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir. Yang aku pikir akan menetap. Ternyata kamu belum benar-benar tinggal. Kamu pergi entah sampai kapan. Aku? *masihmikir*

Last. Aku tau kamu test akpol kemarin. Dan kamu lulus test fisik. Semoga di test selanjutnya kamu lulus yaa. Mau akpol atau pilot yang penting bisa ngebanggain orang tua. SEMANGAT!
Semoga kita bisa mencapai cita-cita kita. Kita akan jadi orang sukses! Aku bisa lulus di Kedokteran UGM 2014 dan jadi dokter spesialis penyakit dalam beneran. Aamiin! doain ya :)


Sincerely,
Me. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar